Langsung ke konten utama

HUKUM DAN PRANATA PEMBANGUNAN DI INDONESIA

Hukum Pranata dan Pembangunan

Pranata : 
     Interaksi antar individu atau kelompok atau kumpulan. Pengertian individu dalam satu perkumpulan memiliki makna yang berbeda menurut F. Durkheim, yaitu dasar organisasi individu dalam kelompok adalah adat-istiadat, sedangkan dasar organisasi individu dalam perkumpulan adalah organisasi buatan. Hubungan yang terjadi dalam satu kelompok didasarkan perorangan, sedangkan dalam kumpulan kelompok adalah berasas guna sangat tergantung dengan tujuan akhir yang sering dinyatakan dalam kontrak. Kontrak adalah sebagai parameter hubungan yang terjadi dalam proses kegiatan pembangunan. Hubungan antara pemilik dengan perancang, hubungan antara pemilik dengan pelaksana. Kontrak menunjukan hubungan yang bersifat independent dan terarah atas tanggungjawab dari tugas dan fungsinya.

Pembangunan :
     Suatu proses perubahan individu/kelompok dalam kerangka mewujudkan peningkatan kesejahteraan hidup, yang juga sebagai paradigma perkembangan yang terjadi dengan berjalannya perubahan peradaban hidup manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya.

     Kegiatan pembangunan memiliki 4 unsur pokok, yaitu manusia, kekayaan alam, modal dan teknologi. Pembangunan sebagai suatu sistem yang kompleks mengalami proses perubahan dari yang sederhana sampai dengan yang kompleks. Proses perubahan tersebut mengalami perkembangan perubahan cara pandang, beberapa cara pandang tersebut adalah pertumbuhan, perubahan struktur, ketergantungan, pendekatan sistem dan penguasaan teknologi.

Dapat disimpulkan bahwa, pranata pembangunan bidang arsitektur merupakan interaksi antar individu atau kelompok dalam kumpulan dalam kerangka mewujudkan lingkungan binaan. Interaksi ini didasarkan hubungan kontrak. Analogi dari pemahaman tersebut dalam kegiatan yang lebih detail adalah interaksi antar pemilik/perancang/pelaksana dalam rangka mewujudkan ruang atau bangunan untuk memenuhi kebutuhan bermukim. Dalam kegiatannya didasarkan hubungan kontrak, dan untuk mengukur hasilnya dapat diukur melalui kriteria barang publik.

Pranata dibidang arsitektur dapat dikaji melalui pendekatan system, karena fenomena yang ada melibatkan banyak pihak dengan fungsi yang berbeda sehingga menciptakan anomali yang berbeda juga sesuai dengan kasusnya.

Didalam proses membentuk ruang dari akibat kebutuhan hidup manusia, maka ada cara teknik dan tahapan metoda untuk berproduksi dalam penciptaan ruang. Misalnya secara hirarki dapat disebutkan ruang tidur yaitu sebagai ruang untuk istirahat, sampai dengan ruang kota sebagai ruang untuk melakukan aktifitas sosial, ekonomi dan budaya. Secara fungsi ruang memiliki peran yang berbeda menurut tingkat kebutuhan hidup manusia itu sendiri, seperti ruang makan, ruang kerja, ruang baca dan lainnya. Secara struktural ruang memiliki pola susunan yang beragam, ada yang linear, radial, mengelompok dan menyebar. Estetika adalah pertimbangan penciptaan ruang yang mewujudkan rasa nyaman, aman dan indah.

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, permasalahan dalam pembangunan menjadi semakin kompleks. Artinya ruang yang dibangun oleh manusia juga mengalami banyak masalah. Salah satu masalahnya adalah persoalan mekanisme/ikatan/pranata yang menjembatani antara fungsi satu dengan lainnya.

Masalah kepranataan ini menjadi penting karena beberapa hal akan menyebabkan turunnya kualitas fisik, estetika dan kuantitas ruang serta materi, atau bahkan dalam satu bangunan akan terjadi penurunan kuantitas dan kualitas tetapi biaya tetap atau menjadi berlebihan.

Dalam penciptaan ruang bangunan dalam dunia profesi arsitek ada beberapa aktor yang terlibat dan berinteraksi, yaitu pemilik, konsultan, kontraktor dan unsur pendukung lainnya. Keterkaitan antar aktor dalam proses kegiatan pelaksanaan pembangunan mengalami pasang surut persoalan, baik yang disebabkan oleh internal didalamnya atau ekternal dari luar dar ketiga fungsi tersebut. Gejala pasang surut dan aspek penyebabnya tersebut mengakibatkan rentannya hubungan sehingga mudah terjadi perselisihan, yang akibatnya merugikan atau menurunkan kualitas hasil.

Pranata pembangunan sebagau suatu sistem disebut juga sebagai sekumpulan aktor/stakeholder dalam kegiatan pembangunan yang merupakan satu kesatuan tak terpisahkan dan memiliki keterkaitan satu dengan yang lain serta memiliki batas yang jelas untuk mencapai satu tujuan. Lebih jauh bahwa sistem adalah gejala/fenomena yang telah diketahui strukturnya. Struktur disini mengandung arti unsur yang terlibat dan hubungan keterkaitan yang terjadi antar unsur tersebut.

Sedikit pihak yang terlibat maka sistem tersebut semakin sederhana, sedangkan bila pihak yang terlibat semakin banyak maka disebut sistem kompleks. Kategori sistem ini dapat ditunjukan melalui karakternya, sistem sederhana memiliki karakter sebagai berikut :
1. Jumlah unsur/pihak terlibat sedikit dan interaksinya jelas.
2. Atribut dan aturan telah diatur oleh aturan tertentu.
3. Sistem berfungksi terkendali oleh waktu yang jelas
4. Sub sistem tidak diturunkan dari tujuannya.
5. Perilaku sistem dapat diprediksi

Sedangkan untuk sistem yang komplek memiliki karakter sebagai berikut :
1. Jumlah unsur/pihak terlibat banyak dan interaksi tidak jelas / tumpang tindih
2. Atribut dan aturan di atur atas kesepakatan kontrak.
3. Sistem berfungsi tidak terkendali oleh waktu.
4. Sub sistem diturunkan dari bagian-bagian tertentu.
5. Perilaku sistem tidak dapat diprediksi

Suatu sistem dapat merupakan suatu kombinasi antara sistem sederhana dan sistem kompleks. Adopsi peran/perilaku yang terlibat atau partisipan dapat diklasifikasikan menjadi 3 katerogi yaitu tunggal(unitary), jamak(pluralist) dan campuran(coercive). Jadi sistem dapat dipahami tipe dan jenisnya melalui karakter dan partisipan yang terlibat didalamnya. Secara matriks dapat dikelompokan tipe sistem yang didasarkan atas permasalahan sebagai berikut,
Atar dasar penggolongan tipe ideal suatu sistem dalam konteks permasalahannya maka pranata pembangunan sebagau suatu sistem yang terjadi dilingkungan bidang arsitektur dapat disebut pada tipe simple pluralist. Simple karena unsur utama terkait ada 3, yaitu pemilik, perancang dan pelaksana dan jumlah sedikit. Pihak atau partisipan adalah jamak, karena memiliki karakter berbeda dan bentuk organisasi berbeda pula. Ada kultur berbeda pula pada masing-masing peran, pemilik memiliki atribut yang spesifik, perancanga memiliki atribut yang khusus, dan kontraktor beratribut berebeda. Masing-masing berbeda dan berkumpul dalam satu kelompok yang memiliki latar belakang berbeda maka dapat dikatakan jamak.

Pranata Pembangunan Bidang Arsitektur (Gedung)

Pranata yang telah disahkan menjadi produk hukum dan merupakan satu kebijakan publik. Kebijakan publik itu sendiri merupakan pola ketergantungan yang kompleks dari pilihan-pilihan kolektif yang saling tergantung, termasuk keputusan untuk bertindak atau tidak, yang dibuat oleh badan atau kantor pemerintahan. Elemen kebijakan adalah peraturan perundang-undangan sebagai suatu kerangka

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RUMAH ADAT MALAYSIA

RUMAH KELANTAN MALAYSIA Negeri Kelantan merupakan salah satu sebuah negeri dari 13 negeri dalam Negara Malaysia. Negeri ini mempunyai sejarah yang panjang sejak zaman purba. Dengan latar belakang sejarah yang panjang ini telah menjadikan senibina (bentukan) rumah Kelantan mempunyai bentuk rumah yang unik dan ciri khas tersendiri. Negeri Kelantan menjadi salah satu kota singgahan disemenanjung Melayu antara jalur perdagangan China, India dan Arab. Kedatangan syariat Islam kedalam masyarakat Kelantan menjadi pelengkap terakhir untuk senibina rumahnya. Bersuaian dengan sifat Allah SWT yang suka akan keindahan, telah membawa inspirasi kepada masyarakat Melayu Kelantan untuk menggunakan ide dan karyanya semata-mata untuk mencari keberkahan ilmu di jalan Allah SWT. Ada dua jenis rumah beratap panjang di Kelantan: 1.       Rumah Bujang 2.       Rumah Tiang Dua Belas Rumah Bujang atau disebut juga rumah tunggal adalah rumah sederhana yang dibuat oleh orang-orang Kelantan yang

KONSERVASI ARSITEKTUR ASIA ; Great Wall Of China

KONSERVASI ARSITEKTUR - ASIA CONSERVATION GREAT WALL OF CHINA         Tembok Besar Cina telah berdiri tegak selama lebih dari dua millennium sebagai perwujudan dari upaya perdamaian dan ketertiban umat manusia. Dengan pelestariannya yang telah dinyatakan sebagai tanggung jawab global oleh UNESCO. pemerintah Cina bulan lalu merilis rencana hingga tahun 2035 untuk restorasi dan manajemen tembok. Dibangun dari abad ke-3 SM hingga abad ke-17 M di perbatasan utara negara itu sebagai proyek pertahanan militer besar dari Kekaisaran Cina berturut-turut, dengan total panjang lebih dari 20.000 kilometer. Tembok Besar dimulai di timur di Shanhaiguan di provinsi Hebei dan berakhir di Jiayuguan di provinsi Gansu di barat, tubuh utamanya terdiri dari dinding, jalur kuda, menara pengawas, dan tempat berlindung di dinding, dan termasuk benteng dan melewati Dinding.           Tembok Besar bukan hanya harta karun arsitektur. Ini adalah pengaruh emosional dan spiritual pada o

TIPOLOGI GEDUNG KANTOR PEMERINTAH

BANGUNAN KANTOR PEMERINTAH PENGERTIAN Kantor adalah sebutan untuk tempat yang digunakan untuk perniagaan atau perusahaan yang dijalankan secara rutin. Kantor bisa hanya berupa suatu kamar atau ruangan kecil maupun bangunan bertingkat tinggi. 1. BANGUNAN GEDUNG Wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat dan kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan di dalam tanah, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatan. Baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus. 2. BANGUNAN GEDUNG NEGARA Bangunan Gedung Negara adalah bangunan gedung untuk keperluan dinas yang akan menjadi kekayaan milik negara dan diadakan dengan sumber pembiayaan yang berasal dari dana APBD dan perolehan lainnya yang sah. KLASIFIKASI BANGUNAN GEDUNG NEGARA BERDASARKAN TINGKAT KOMPLEKSITAS MELIPUTI : 1.BANGUNAN SEDERHANA Klasifikasi bangunan sederhana adalah